Saturday, April 4, 2020

Makalah HIV AIDS


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Cara Menghendari Penyakit HIV/AIDS ”. penyusunan makalah ini sebagai tugas mandiri pada mata pelajaran Penjas pada jenjang pendidikan SMK Negeri I Kalabahi Tahun Pelajaran 2016.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan.  Dalam penulisan makalah ini, penulisan banyak mengalami hambatan oleh karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Namun demikian penyusun telah berusaha dengan kemampuan yang ada untuk menyusun makalah ini sebaik mungkin, serta berkat bantuan dan bimbingan partisipasi dari berbagai pihak. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dan akhirnya sebagai insan yang memiliki berbagai keterbatasan penulisan menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat perbaikan dari berbagai pihak, sangatlah diharapkan oleh penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dimasa depan.

Kalabahi, 03 Agustus 2016
Penulis
   
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ........................................................................................................................      i
Daftar Isi .................................................................................................................................      i
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................      1
A.    Latar Belakang ............................................................................................................      1
B.     Tujuan ..........................................................................................................................      1
C.     Manfaat .......................................................................................................................      1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................      2
A.    PENGERTIAN ...........................................................................................................      2
B.     CARA PENULARAN ...............................................................................................      2
C.     CARA PENCEGAHAN.............................................................................................      4
D.    TANDA-TANDA SESEORANG TERTULAR HIV ...............................................      4

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................      5
A.    Kesimpulan ..................................................................................................................      5
B.     Saran ............................................................................................................................      5

Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Virus AIDS ditemukan dalam cairan tubuh manusia, dan paling banyak ditemukan dalam darah, cairan sperma, dan cairan vagina, pada cairan tubuh lainnya juga bisa ditemukan seperti cairan ASI tetapi jumlahnya sangat sedikit berkisa dari 75-85 % penularan terjadi melalui hubungan seks, 5-10%  diantara melalui hubungan homoseksual, 3-5% melalui transfusi darah yang tercemar.

Infeksi HIV sebagaian besar lebih dari 80% diderita oleh kelompok usia sekitar (14-49 tahun), terutama lelaki proposal penderitaan wanita cenderung meningkat infeksi pada bayi dan anak 90% terjadi dari ibu yang mengidap HIV sekitar 25-35% ai yang dilahirkan oleh ibu pengidap HIV akan menjadi pengidapan HIV melalui interaksi yang terjadi selama dalam kandungan selama proses bersalin, dan melalui pemberian ASI dengan pengolahan antiratroviral.

B.     Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1.      Untuk mengetahui perkembangan HIV/AIDS
2.      Untuk mengetahui usia berapa dari seseorang yang rentan terhadap HIV/AIDS
3.      Untuk mencegah HIV / AIDS.

C.    Manfaat
Dengan mengetahui bagaimana perkembangan dan dampat dari HIV / AIDS maka kita akan memahami penularan virus HIV / AIDS tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DAN CARA PENULARAN HIV/AIDS
1.      Virus HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
2.      Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
B.     CARA PENULARAN
a.       Lewat cairan darah
Melalui transfusi darah / produk darah yg sudah tercemar HIV
b.      Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna Narkotika Suntikan
Melalui pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya : peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah
c.       Lewat cairan sperma dan cairan vagina
Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus), tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
d.      Lewat Air Susu Ibu
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
Secara langsung (transfusi darah, produk darah atau transplantasi organ tubuh yang tercemar HIV) l Lewat alat-alat (jarum suntik, peralatan dokter, jarum tato, tindik, dll) yang telah tercemar HIV karena baru dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi terlebih dahulu.
Karena HIV - dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi orang lain- ditemukan dalam darah, air mani dan cairan vagina Odha. Melalui cairan-cairan tubuh yang lain, tidak pernah dilaporkan kasus penularan HIV (misalnya melalui: air mata, keringat, air liur/ludah, air kencing).  Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi HIV tanpa memakai kondom, Melalui transfusi darah, Melalui alat-alat tajam yang telah tercemar HIV (jarum suntik, pisau cukur, tatto, dll), Melalui ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandungnya atau bayi yang disusuinya.
Dalam satu kali hubungan seks secara tidak aman dengan orang yang terinfeksi HIV dapat terjadi penularan. Walaupun secara statistik kemungkinan ini antara 0,1% hingga 1% (jauh dibawah risiko penularan HIV melalui transfusi darah) tetapi lebih dari 90% kasus penularan HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman.  Karena kegiatan sehari-hari Odha tidak memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh yang menularkan HIV. Kita tidak tertular HIV selama kita mencegah kontak darah dengan Odha dan jika berhubungan seks, kita melakukannya secara aman dengan memakai kondom. Seorang Odha kelihatan biasa, seperti halnya orang lain karena tidak menunjukkan gejala klinis. Kondisi ini disebut "asimptomatik" yaitu tanpa gejala. Pada orang dewasa sesudah 5-10 tahun mulai tampak gejala-gejala AIDS.
Hubungan seksual secara anal (lewat dubur) paling berisiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka dibandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah. Dalam berhubungan seks vaginal, perempuan lebih besar risikonya daripada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina, kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV di cairan vagina atau darah tersebut, juga dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.
AIDS tidak ditularkan melalui :
§  Makan dan minum bersama, atau pemakaian alat makan minum bersama.
§  Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan kolam renang.
§  Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
§  Lewat keringat, atau gigitan nyamuk
C.    CARA PENCEGAHAN
Gunakan selalu jarum suntik yang steril dan baru setiap kali akan melakukan penyuntikan atau proses lain yang mengakibatkan terjadinya luka. Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya : hubungan seks yang tidak memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini memungkinkan penularan HIV). Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya, sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
Ada tiga cara:
1.      Abstinensi (atau puasa, tidak melakukan hubungan seks)
2.      Melakukan prinsip monogami yaitu tidak berganti-ganti pasangan dan saling setia kepada pasangannya
3.      Untuk yang melakukan hubungan seksual yang mengandung risiko, dianjurkan melakukan seks aman termasuk menggunakan kondom
Ada dua hal yang perlu diperhatikan:
1.      Semua alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, atau pisau cukur) harus disterilisasi dengan benar
2.      Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan orang lain

D.    TANDA-TANDA SESEORANG TERTULAR HIV
Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai apakah seseorang telah tertular HIV, karena keberadaan virus HIV sendiri membutuhkan waktu yang cukup panjang (5 sampai 10 tahun hingga mencapai masa yang disebut fullblown AIDS).
Adanya HIV di dalam darah bisa terjadi tanpa seseorang menunjukan gejala penyakit tertentu dan ini disebut masa HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, maka dalam tes pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan kaena tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 3 - 6 bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya akan dideteksi oleh tes darah tersebut. Masa ini disebut window period (periode jendela) . Dalam masa ini , bila orang tersebut ternyata sudah mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walau pun belum bisa di deteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV melalui perilaku yang disebutkan di atas tadi.
Secara umum, tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:
1.      Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat
2.      Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
3.      Diare berkepanjangan (lebih dri satu bulan)
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
1.      Kasus pertama ditemukan HIV / AIDS didalam cairan sperma, cairan vagina, dan pada darah serta penularannya terjadi melalui hubungan seks, alat suntik narkoba, tranfusi darah dan ASI.
2.      AIDS dapat menyerang siapa saja yang melakukan perilaku yang menyebabkan AIDS (Hubungan seksual berganti-ganti, perilaku narkoba, suntik transfusi darah yang tercemar)
3.      Pencegahan yang paling tidak bisa mengurangi terjadinya HIV / AIDS adalah :
a)      Tidak melakukan seks sebelum menikah
b)      Jika sudah menikah hanya berhubungan dengan pasangannya

B.     Saran
Saran yang dapat kami sampaikan jika sudah membaca isi dari makalah ini, maka sangat kami harapkan jangan hanya membacanya, tetapi terapkanlah apa yang tercantum dalam isi makalah ini, sehingga bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari dan kita sebagai contoh di manyarakat.



DAFTAR PUSTAKA

ghie.wordpress.com/2007/02/01/asal-usul-hivaids


No comments:

Post a Comment